Dinas PPKBP3A Kab. Kampar Sosialisasikan Pencegahan Kekerasan Pada Perempuan Dan Anak Di Lembaga Pendidikan
Riaumonitor.com, Petapahan, Tapung. Dinas PPKBP3A Kabupaten Kampar melalui Bidang Perlindungan Anak yang digawangi langsung Satiti Rahayu, S.Keb.SKM. MKM selaku Kepala Bidang melakukan Sosialisasi Pencegahan Kekerasan Pada Perempuan dan Anak dengan memaparkan Materi Pencegahan Kasus Bulying/ Perundungan di sekolah-sekolah dan diberbagai lembaga pendidikan di Kabupaten Kampar, yang pada hari ini dilaksanakan di Pondok Pesantren At Taufiq Petapahan Kecamatan Tapung, Selasa (10/9).
Didampingi langsung oleh Pimpinan Pesantren KH. Muhammad Syamlawi, Lc. M.A, Ia menyampaikan, pencegahan kasus kekerasan pada anak di satuan pendidikan adalah tantangan yang semakin berat ke depan, mengingat besar pula tantangan era digital pada anak. Untuk itu, penting kiranya bagi kita untuk meningkatkan komitmen dalam hal perlindungan anak.
“Menurunkan angka kekerasan terhadap perempuan dan terkhusus pada anak, salah satunya adalah mencegah terjadinya bullying,” ungkap Satiti
Satiti menjelaskan, peserta didik adalah amanah yang dititipkan kepada guru secara khusus dan juga kepada Pemerintah di Kabupaten Kampar secara umumnya, yang harus dilindungi dari tindak kekerasan apapun itu bentuknya. Ia meminta para murid untuk bersama saling menjaga dari tindak kekerasan.
Pada kesempatan ini, Satiti juga mengajak para murid untuk mengisi waktu dengan kegiatan-kegiatan yang positif dan produktif dalam menciptakan kebaikan-kebaikan di tengah masyarakat, keluarga terutama di lingkungan sekolah.
“Sikap-sikap positif yang penuh toleransi perlu dimiliki untuk menghindai diri menjadi pelaku maupun korban kekerasan. Kita harus paham bahwa menjadi pelaku kekerasan pada perempuan dan anak memiliki konsekuensi hukum dan sosial" terang Satiti kepada para pelajar.
Satiti selaku Kepala Bidang Perlindungan Anak pada Dinas PPKBP3A Kabupaten Kampar berharap program dan kegiatan ini dapat berkelanjutan dengan berkolaborasi bersama berbagai segala pihak terutama lrmbaga pendidikan.
" Kita sebagai masyarakat, bukan hanya guru dan murid, di manapun kita berada harus saling menghargai dan tidak membully satu sama lain karena kehidupan sosial orang berbeda-beda. Pembelajaran ini harapannya agar ditularkan dan kepada orang orang di sekitar,” ungkap Satiti kala mengakhiri kegiatan sosialisasinya.
Disisi lain pihak pesantren mengapresiasi atas motivasi dan pengarahan tentang dampak perundungan yang diberikan kepada para murid dan tenaga pengajar. Ia berharap kasus perundungan di sekolah bisa ditekan bahkan dicegah.
“Kami meminta anak-anak saling terbuka, bercerita boleh ke gurunya atau bisa langsung ke ruangan saya. Ruangan saya terbuka untuk anak-anak menceritakan masalahanya dan kita tetap kawal masalah itu dengan baik hingga tuntas. Saya optimistis masalah perundungan bisa selesai apabila menjadi komitmen bersama,” tandasnya.
Kegiatan yang sama juga telah di laksanakan di berbagai sekolah dan pesantren yang ada di Kabupaten Kampar, diantaranya SMAN Salo, SMAN Kuok, MAN 1 Kampar ,SMPN 1 Bangkinang Kota, SMPN 2 Bangkinang Kota, MTs Salo, Pesantren Utsaimin, Pesantren Alfauzan, dan Pesantren Assalam Bangkinang Kota. (Diskominfo Kampar)
Komentar Anda :